Kelak waktu berbicara
kursi yang diperebutkan
Tentang cintaSampai harta habis, istri minta cerai, dan harga diri terjual
Demi kursi
Yang korbankan banyak gengsi
Waktu dan tenaga dihamburkan
Ingat rakyat waktu ingin njago lagi
Sebab rakyat diperlukan saat memilih
Selanjutnya di lupakan
Tiada malu jadi kutu loncat
Ganti jas seperti gas subsidi walau bau tetap dicari
Mantan napi korupsi tetap gengsi jabat pimpinan partai karena atas nama gengsi
Rakyat tahu
Jari jadi vonis utama dibilik kelak
Ramai orang di Jakarta kasak kusuk siapa capres yang berduit banyak
Lupa ha hi hi di angkringan sambut pesimis pemilu 2025
Sepeninggal Jokowi
Tidak mau harap chaos terjadi
Biasa biasa saja...
...
Walau ku tahu Gusti Allah maha mengatur semuanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H