Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sayap-Sayap Patah Cendrawasih (08) Takdir yang Terlupakan

14 Mei 2023   10:24 Diperbarui: 14 Mei 2023   10:32 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat bersemai juga cinta-cinta yang ada di dada dan hati anak-anak bangsa inilah wujud yang nyata kegembiraan di sini ketika aku menemukan kerling mata Yan, gadis Papua yang berambut keriting yang hitam manis, sedikit kulitnya sawo matang khas kecantikan anak-anak Papua.

Yan bersama kedua kayaknya belajar juga menyambung hidup di kota pelajar ini demi kehidupan yang kayak.

"Kami suka berlari dan  berjalan kaki kemana saja  kaka" terangmu kepadaku'

"Deket?" tanyaku

"Sampai berkilo-kilo untuk bisa sekolah,m sini dekat"

"Dekat dari kampus ke Malioboro jalan kaki" heranku kepadanya

"Kami tidak punya motor"

"Transa banyak to?"

"Mending naik sepeda atau jalan saja"

Aku diam sedemikian sederhananya kehidupan mereka di tanah kelahiran dan juga di Jogja ini.

"Sebagian ada persepsi negatif bagi kami"jawabnya sendu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun