Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Sayap-sayap Patah Cendrawasih (05) Merasa Hampa di Negeri Sendiri

29 April 2023   14:18 Diperbarui: 29 April 2023   14:47 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yan semua akan berakhir dan indah waktunya namun kemerdekaan Papua adalah hal yang mustahil dan hanya sedikit celah itu pun dalam bingkai NKRI,  otonomi khusus dan juga sebesar-besarnya kekayaan bumi cendrawasih untuk semua rakyat benar adanya.

Aku tahu gerakan-gerakan bawah tanah para pemuda Papua masih berlangsung di beberapa daerah di Jogja, Jawa tengah dan Jawa timur, menghimpun kekuatan pemuda untuk mengkritisi isu kekinian  yang terjadi di tanah papua dalam gerakan ini mereka tidak pernah menampakkan jati dirinya walau strukturnya jelas untuk menggolkan segala cita-cita yang berkaitan dengan bumi cendrawasih,

Aku tahu Yan bila demo di bundaran kantor pos itu ada  terselip kata merdeka dan atribut-atribut bendera bintang kejora yang dikenakan dalam bentuk jaket dan tas itulah yang aku lihat namun semua respon ini tidak pernah digubris oleh masyarakat.

Sampai pusat aksi itu sekarang sudah pindah di kota S di Jawa tengah aku juga tahu dan mengikutimu "cari aman" sebab masyarakatnya yang tidak peduli dan tidak mau tahu " perjuangan" yang  diam-diam menyokong para militan di kampung halaman mereka dengan dalih diskusi dan  menyorot HAM dalam bingkai  masalah sosial, ekonomi dan persamaan nasib dan budaya  dengan  yang lain di republik ini.

"Kami tidak mau disebut kaum pemberontak"

"Lha jelas angkat senjata to Yan sedulur, teman dan kerabatmu?'

"Kami"memperjuangkan" tanah tumpah kelahiran kami"

"Dengan lepas dari ibu pertiwi"

"Sebab diskriminasi ekonomi, sosial dan budaya seakan menghimpit kami kaka"

"Bisa di subsidi dengan otonomi khusus"

"Ya namun hak politik kamilah yang belum juga tercapai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun