Mohon tunggu...
S.DJumi
S.DJumi Mohon Tunggu... Lainnya - menulis apa adanya

Menulis apa adanya sebab hidup apa adanya Tidak mengada ada

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sayap-sayap patah Cendrawasih (02): Gugur dalam Tugas

23 April 2023   09:23 Diperbarui: 23 April 2023   09:37 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dalam Konferensi Pers di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa (18/4),mengumumkan status siaga tempur untuk daerah-daerah rawan di Papua.

------------

 CNN Respon panglima atas gugurnya 4 prajurit di Mugi Man Nduga

Apakah harus sesama anak bangsa saling bunuh demi sebuah keyakinan dan  saling mencari alasan pembenar, aku tidak tahu gejolak di bumi cendrawasih belum reda dan hampir enam puluh tahunan semua mempunyai alasan sendiri yang sebagai alasan pembenar masing-masing.

Brimob dan TNI sebagai alat negara aku maklum adanya segala upaya untuk mendekati hatinya rakyat papua sekan tidak digubris inilah alasan yang seakan pembenar diantara mereka, berkorban dan saling mengorbankan demi ambisi.

Pernyataan atas gugurnya empat prajurit yang menjalankan operasi pembebasan seorang pilot Susi air warga negara selandia Baru yang konon negeri ini menyokong gerakan OPM.

Sungguh sebuah realita yang tidak bisa di lihat sebelah mata aku tahu " konflik" antara OPM alias KST alias KKB dengan pemerintah masih panjang jalan pedangnya aku yakin Yan tahu tentang ini karena semua ini berawal dari pengaruh  isu kemerdekaan papua.

Sebab kedua belah pihak mempunyai dasar kuat untuk mempertahankan Papua  di pangkuan ibu pertiwi, sedang pihak KKB selalu mengungkit jajak pendapat tahun 1960 an yang membuat mereka" terpaksa" bergabung dengan republik Indonesia.

Berita itu sungguh mengusik nuraniku banyak prajurit yang gugur di tanah Papua untuk mempertahankan tanah papua di pangkuan ibu pertiwi dan banyak yang meninggalkan kenangan bagi TNI dan keluarga yang ditinggalkan mereka.

Daerah, doa dan nyawa demi tetap utuhnya NKRI setelah Timor timur lepas dari pangkuan ibu pertiwi, walau menyakitkan  dada ini rasanya, apakah harus berdarah-darah kalau sejarah menghendaki semua bisa dikorbankan untuk utuhnya negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun