Dilihatnya dompet di kantung celanannya
uangnya  menipis tinggal selembar lima puluh ribuan rupiah
sementara hp berdering tanda  sang kekasih  minta di apeli
ini tentang cinta
apakah malam hari ini aku harus berbohong  atau berkata jujur
tentang uang di dompetÂ
serta saku celana yang bolongÂ
kosong melompong
...resah dan gelisah
mau utang lagi sama sekali sudah tak patut
sebagai buruh di Jogja rasanya harus berhemat
minim menabung
juga hentikan rokok dan tahan lapar
susah
... optimis dan semangat
untuk pertaruhan masa depanÂ
apakah harus kita hanya makan di angkringan ini sayang
keluhmu yang serasa pahit di hati namun tetap ku jaga perasaanku padamu
mengapa sayang
aku malu
kita semua orang disini mengapa malu
daripada  kamu
doanya...itu kata yang aku ucapkan kepadamu terakhirÂ
sebelum semua berlalu seperti hujan sore ini yang lebat mengguyur bumi mataram  hari ini
,,,apakah harus malu
ataukah harus tertunduk lesu
"biar miskin tetap bahagia mas..."
kata sebelahku serasa mengiris  ulu hatiku
jangan harap kepada anggaran desa
atau orang yang ada disenayan
dan gedung dewan di Malioboro itu kawan
,,,, cepat rubahlah dari dirimu
rubahlah hatimu
...mas pandai dan berilmu
beri sedikit kami wejangan
bukan ha ha hi hi di mediaÂ
bandingkan index kemiskinan dengan propinsi lain
bandingkan index kemiskinan dengan indek kebahagiaan
ora nyambung babar balas kawan
tidak ada hubungannya antara keduanya
yang adaÂ
saling ngeles dan argumen
rakyat yang melongo
melihat para pandai berkilah dan berdebat tentang kemiskinan di Jogja
di bandingkan dengan index kebahagiaan itu mustahil kawan...
....
Gerimis malioboro jadi saksi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H