Pengaruh film biru dalam hubungan di ranah keluarga sedemikian terbuka dan inilah peran moralitas kita sendiri yang ngerem.Â
Kembali ke awal tulisan ini "witing tresna jalaran kulino" bisa jadi awal cibta karens sudah terbiasa dan pameo jawa ini masih berlaku hingga sekarang.
Namun perturutan hasrat sesaat yang sesat bisa hancurkan segalanya kira harus belajar dari kasus NS dengan suami serta ibu kandungnya.
Sungguh peran medsos juga tidak bisa dianggap enteng perannya bisa haru biru kejadian tabu ini.
Sekali lagi saya tidak salahkan media yang blow up kasus ini namun nafsu sebagai fitrah gunakan sesuai norma yang ada dan juga pada pasangan yang syah.
Sebab kuping dan mata media tidak bisa diam dalam kasus incest tabu begini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H