Terlalu naif bila kita mendengar banyak tv komunitas ( kampus ) yang tidak di beri ruang di gital untuk jerengkan siaran mereka di mux di gital yang ada karena alasan klise tidak bisa bayar sewa MUX inilah yang saya agak risau karena banyak tv komunitas di Jogja akhirnya tidak bersiaran lagi karena ruang analog mereka di gulung pemerintah.
Banyak tv komunitas di Jogja yang pada akhirnya cukup siaran di medsos dan semua orang sudah tahu akan semua ini termasuk yang mempunyai kekuatan dalam pengambilan keputusan di ranah komunikasi.
Saya tidak apriori namun harga sewa MUX yang puluhan juta dan potongan 70% nampaknya terlalu berat untuk tv lokal dan tv komunitas di Jogja pada umumnya.
Tulisan ini tidak bermaksud menjustifikasi sebuah aturan nasional namun sebuah ide bagaiaman kepindahan ke tv di gital ini banyak manfaatnya untuk hajat sosial ekonomi rakyat khususnya industri kreatif di wilayah Jogja pada umunya, sebab sebuah "perusahaan tv" juga butuh SDM dan serta dana  yan unggul namun juga kebijakan policy yang benarlah yang mereka inginkan.
Perkembangan di  tv di gital ini dulu saling berebut frekewensi analog dan sekarang  berebut kesempatan untuk masuk MUX yang juga harus bayar  itulah indahnya penyiaran tv lokal yang benar-benar lokal harus beraing dengan para pemilik modal bear yang sudah menebar anak-anak tv barunya di ranah lokal.
Sebab sebenarnya sama siaran di medsos dan lewat MUX dengan biaya tertentu misal namun kebebasan yang mereka rasakan beda dan inilah bentuk lain yang  akhrinya mereka putuskan  untuk lewat mux atau medsos menjadikan semakin serunya tv digital di Jogja saat ini dalam penyiaran konten-kontennya.
#belajar digital
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H