Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebait Puisi di Pinggir Trotoar Malioboro

30 Oktober 2022   07:55 Diperbarui: 30 Oktober 2022   08:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Sebuah perubahan yang tidak bisa di tolak lagi "kata Gareng di dekatku ketika aku mencoba menutupi segala gundah dengan menuangkan di gadgetku.


"Nyata mas sekarang semua bisa serba cepat sekedip mata di rel KA lebih berharga itulah hidup sekarang"

Gareng teman yang hanya bisa aku temui diantara pojok-pojok angkringan dan sudut orang-orang kecil saat ini.
"Banyak gajah yang ngidak rapak, banyak pejabat yang langgar aturan yang dibuatnya sendiri" imbuh mas Gareng kepadaku.

"Semua dengan perbandingan kota besar dan tidak mau tahu betapa arifnya budaya lokal"keluh arjuna ketika melihat banyak K pop bertebaran di pamlet dan baleho diseputaran Jogja.
"Lirih semua ibarat sedemikian hebatnya pengaruh itu di bawah sadar katalis nurani kita", sambung maa gareng kepadaku.

Kepada gerimis semua mengadu
Tentang cinta dan harapan
Lagu sendu hujan di akhir oktober ini
Sebab semua harapan bisa saja membuncah asa yang tidak terjawab diujungnya. Waktu menjadi penentu arah mata hati ini.

Ketika langit senja diatas kota Jogja mulai tampak ina. Pendarnya tampakkan bayangan gedung-gedung kolonial pengingat masa lalu

Semua berharap kepada kemuliaan hati yang dalam sak wasangka dan niat baik yang ada.

Sepagi ini semua harus tetap akui didinginnya oktober ini Walau ukuran setia itu ujungnya materi ditengah hilangnya rasa memiliki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun