Tuduhan KPK atas korupsi penyelenggaraaan formula E terhadap Anies Baswedan dan tuduhan dugaan tersangkut korupsi E KTP terhadap Ganjar Pranowo.Â
Sungguh sepertinya KPK ikut" bermain"  ikut  dalam arti sesuai tupoksinya dan maaf tidak gerak cepat ungkap uang haram di kasus Ferdy sambo dan Teddy Minahasa.
Rekam jejak KPK sepertinya loyo ketika mengusut gubernur Papua barat Lukas enembe, nyali seakan menciut itulah KPK.
Padahal banyak lembaga anti korupsi mendukungnya, sungguh berarti bisa jadi "permainan politik KPK dari gedung merah putih "nyata adanya.
Walau tuduhan tethadap korupsi E KTP terhadap Ganjar pranawo (GP) dibantah oleh Baswedan  salah satu  personil KPK.
Kelihatan
Nampaknya manuver KPK ini bisa jadi secara tidak langsung ikut politik praktis sesuai bidangnya tentumya.
Masyarakat tahu ketika KPK tidak bisa menjemput Lukas enembe (LE) karena dugaan politiksasi kasus korupsi ini nyata dan dibantah KPK sebagai kasus tidak bernuansa polistis namun semua menduga atas kasus LE semakin yakin atas politisasi kasus korupsi ini.
Tampak jelas bahwa KPK sedang masuk dalam ranah lingkaran politik tanah air karena tugasnya.
Namum tidak elok rasanya ketika KPK "berusaha mempertontonkan" kehebatannya untuk jatuhnya kepercayaan pendukung salah satu capres tersebut.
Namun saya tetap berpikir positif karena sudah banyak politisi yang berhasil dikandangkan namun juga masih banyak pejabat yang tertawa dan senyum tanpa penyesalan walau sudah berbaju orent  rompi KPK!.
Namun tampaknya suasana kekinian dan terbukanya kran demokrasi nampaknya KPK Menjalankan politik hukum dan ini sudah jamak dijalankan semua lembaga yang berwujud komisioner.
Melawan arus
KPK berani bermain melawan arus artinya bukan menyaring namun melawan arus alur para koruptor dinegeri ini.
Sebaiknya KPK harus tetap tidak punya kepentingan politik tertentu itu yang saya harapkan.
Sebab KPK dengan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat bisa memilah dan memilih atau tanpa pandang bulu dalam menyeret kasus korupsi setingkat gubernur dan juga pejabat negara ini.
Kami memgharapkan ketegasan terhadap Lukas enembe dan fair play dalam memgusut Ganjar dan Anies bila mana sebuah politik kekuasaan lewat tangan KPK sebaiknya digunakan debgan arif dan bijak dalam menangani sebuah perkara hukum ini.
Politik KPK bukan KPK berpolitik itu lebih elegan daripada ikut bising jelang pemilu raya 2024 kelak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H