Klitih persoalan yang belum juga reda, persoalan klasik bagi kota pelajaran yang sungguh buat hati para orang tua was-was.
Klitih kenakalan kriminal para pelajar yang sponsornya para alumni supaya sekolah disegani sekolah lainnya.
Bukan alasan diujung semester atau akhir kelulusan "pengkaderan ini" tetapi harus waspada terutama masyarakat lingkungan sekolah dan orang tua wali karena pengkaderan organisasi non OSIS ini malah dimulai sejak anak kita (SMP dan SMA) untuk ikut geng sekolah dari kakak kelas mereka.
Mereka menyusup kepada organisasi sekolah resmi (semacam osis), kegiatan ekskra kurikuler seperti olah raga dan seni.
Dalihnya untuk "pemgkderan" saking halusnya tudak terasa orang tua dan guru ketika anak bau kencur ikut ekskul olah raga dan seni (diluar jam sekolah tentunya) .
Ini untuk mendoktrin "kader muda" untuk hidupkan geng sekolah dengan informasi keunggulan "oknum"siswa tersebut menekankan apa itu sebuah opini "jangan kalah"dengan sekolah lain.
Sekali lagi waspada karena awal masuk sekolah dengan "ospek"atau MPLs sebagaian "kakak kelas"mulai doktrin ini sejak awal masuk siswa.
Tanpa kita sadari
Ideologi klitih bisa jadi sudah menyusup ke pikiran "kelam "para alumni yang mendoktrinkan apa "keunggulan gelap"Sekolah mereka .
Jangan kaget ketika seorang anak penurut dan rajin sekolah tetiba jadi "korban klitih"karena pamit les dan ektrakulikuler yang menyimpang.
Inilah yang harus kita waspadai untuk cegah secara dini anak-anak kita terpapar "ideologi klitih "