Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Demi Waktu (15) Tukang Jahit Sepatu Pinggir Jalan dan Aku

16 Mei 2022   23:27 Diperbarui: 16 Mei 2022   23:47 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sejak teteg sepur itu di buntu perusahaan kereta"

"Jadi.."

"Nggih mas pun di sukabumi"

"Pindah, almarhum"

"Innalillahi.."

Aku diam sejak stasiun Sentolo itu tidak difungsikan dan teteg sepur itu ditutup permanen lengkaplah penderitaan penjualnya.

Kadang hidup tidak seperti yang kita harapkan sebuah bantuan kecil bisa jadi membuat orang tidak lupa dengan kita taruh senyum kira tidak akan terlupa karena bahagiakan orang lain.

"Tidak terlupa  kawan ya saudara atau sedulur jauh yang harus tetap kita jaga rasa persaudaraan kita"

Tukang jahit yang ku kenal itu masih bertahan memperbaiki tas, sepatu, sandal yang jebol serta rusak.

Aku masih menjumpainya dengan mesin jahit kuno dan tempat yang sama ketika aku pertama kali memperbaiki sepatu kumalku di situ.

#sayid j

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun