Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Demi Waktu (6) Selembar Uang Kusut di Saku Celana

26 April 2022   18:44 Diperbarui: 26 April 2022   18:52 2267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku juga pengen baju baru sekali setahun" rayumu

"Insyaallah aku belikan" jawabku

"Biasanya lupa" jawabnya

Lupa benar adanya, karena biasanya kamu beli sendiri lalu kamu pamerkan tubuhmu itu di kaca dinding kamar dan baju itu sampai terbawa tidur sampai pagi.

"Lupa, lupa bahagiakan istri"jawabmu sambil tertawa riang seperti tanpa beban.

Aku sendiri sudah berusaha keras untuk membahagiakanmu walau keadaan dan kenyataan tidak seperti yang diharapkannya. Aku tahu nasib ini belumlah membaik tetapi kerja keras harus itu jawaban nyataku.

"Aku ingin lihat gajimu mas"itulah yang membuatku gundah sejak sore kemarin, gaji, upah, sebuah kata yang tidak bisa aki ucapkan rasanya bibir ini terkunci.

"Sebenarnya aku tahu kesulitanmu itu mas, namun egomu itu apakah kamu lupa aku tetap mau membantumu tinggal butuh berapa aku berikan" kata Nita mantanku waktu kuliah dulu, sering aku menolaknya bantuannya bukan aku tidak mau tetapi perasaan istriku dirumah yang aku jaga.

"Terserah cari dimana rejeki mas asal mas tidak ngesot apalagi ngemis bantuan kepada mantanmu itu", seakan tembok itu membentur kepalaku, karena hebatnya keluarga Nita aku tidak percaya kalau aku mburuh di tempat usahanya juga akhirnya.

"Perasaan kamu yang punya kota ini" ketika aku bertanya kepada Nita

"Tahu ..lah semua bekerja keras mas..malu?"jawabnya padaku dengan seulas senyumnya yang dulu pernah aku miliki. "Kerja keras bener "jawabku sedikit kikuk ketika matanya itu berbinar menatapku sedikit menanyakan tatapanku ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun