Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Demi Waktu (2) Kembali ke Kampung

17 April 2022   03:14 Diperbarui: 17 April 2022   05:13 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Semua seakan tidak berubah suasananya seperti ketika aku tinggalkan kampung ini dua tahun lalu.

Pandemi seakan nyata membuat rukun dan guyub warga kampung, semua masih asri hanya itu sedikit informasi dari adikku yang kebetulan sudah bersuami dan tinggal di desa sebelah.

"Mending kerumah kami mas, maaf aku hanya bisa bersihkan rumah tabon kita seminggu sekali karena hanya hari minggu aku bersama suamiku libur kerjanya" tulisnya di hpnya

"Maaf juga, mungkin tahun ini aku bisa mudik kerumah bapak ibu, mudik pulang seharusnya"jawabku menepis keraguannya.

"Sebaiknya jangan pulang" mohonnya padaku.

Gundah rasanya bila adikku berkata, aku tahu adikku yang pintar ngaji dan hafal qur'an itu punya feling jiitu dan seakan punya indera keenam itulah sedikit keahliannya yang lain.

"Aku ingin selamatkan harga diri kita itu dik" jawabku spontan

"Mending kerumahku dulu, "jawabnya tegas padaku, aku hormati perasaannya sebagai seorang perempuan yang nyata nitis dari ibuku juga meneruskan pengabdiannya.

"Waktu akan menjawab semua ini"aku jawab spontan

"Eantah mengapa waktu masih membeku di dusun ini mas"jawabnya penuh kwatir kepadaku.

"Seorang ustadz diduga memprovokasi warga untuk melawan proyek strategis nasional" berita yang masih terpampang di media online coba aku tepis, realita pertarungam para bandar dan calo tanahlah yang bisa membeli berita dan memutarbalikan fakta yang sebenarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun