Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Penyederhanaan Kertas Suara, Biasa Saja

24 Maret 2022   10:32 Diperbarui: 24 Maret 2022   10:41 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyederhanaan kertas suara, biasa saja

Sayyid jumianto

Pemilu 2024 tinggal dua tahun lagi uji coba penyederhanaan kertas suara bisa jadi solusi kecil dari carut marut pemilu raya 2024 yang akan datang.

Bisa jadi ini juga masalah "dana",klasik memang karena pengadaan kertas suara yang bika dilelang juga harganya milyaran rupiah.

Bisa jadi inilah kendala yang sebenarnya terjadi saat ini atau trik dan usulan penundaan pemilu 2024 bisa jadi terjadi.

Kalah dengan pemilu pilkades di desa Sumbersari Moyudan Sleman Jogja mereka sudah bisa laksanakan pilkades dengan sistem digital tanpa gejolak berarti.

Realita inilah yang kadang kita mikir apa yang jadi pikiran para komisioner KPU pusat atau daerah yang rada mikir tentang honor kecil tetapi sangat besar dampaknya lima tahun bro!

Sulit karena kahanan yang kekinian yang njagani mengelola minyak goreng saja keteteran bisa jadi kalau gawe gede pemilu inilah runyam adanya kelak bila tidak profesional.

Karena semangat kegotongroyongan di masyarakat masih tinggi walau dana untuk pemilu ditomboki oleh mereka, karena kecilnya kucuran dana dari pemerintah saat ini kecil sekali untuk ini.

Buat saya besar kecil ukuran kertas suara tidak masalah mengapa kita tidak coba digitalisasi pemilu 2024 kelak??

Wong nanti yang dapat uang lelang adalah perusahaan kertas dan konglomerat media yang monopoli kertas saat ini.

Nguwongke petugas KPPS

Semua berujung pemilu itu kepada petugas KPPS yang sebagai ujung tombak juga ujung tombok itu yang perlu diperjuangkan.

Saya bisa bayangkan betapa entengnya petugas KPPS bila diselenggarakan dengan sistem online.

Bisa jadi nasibnya lebih baik dan enteng bebanya (tidak dengar suara protes saksi karena lihat lubang kertas yang tidak pas)

Masalah nguwongke dan juga berani coba untuk daerah pulau jawa dan bali bisa di buat dengan online bila luar jawa monggo disesuaikan saja

Luwih ngirit kertas dan dana untuk pemilu raya 2024 kelak.

#sayyidj

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun