Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kontrovesi Sejarah Supersemar Sebuah Analisa Kebenaran (01)

4 Maret 2022   13:29 Diperbarui: 4 Maret 2022   13:33 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kontroversi  surat perintah sebelas maret 1966 (01) analisa mencari kebenaran 

11 Maret 1966 adalah puncak kuldesak Orde Lama, waktu menentukan ketika krisis politik memuncak perseteruan dipungkasi pemberontakan PKI.

Epos balas dendam politik dan carut marut perebutan kekuasaan di republik ini adalah realuta yang ada di ujung awal 1965.

Berbagai penulis seakan mencari pembenaran politik saja dikala Orde Baru berkuasa, sebab kuatnya Soeharto  memimpin negeri ini sampai 32 tahun.

Berbagai pemikiran beda dianggap membangkang, banyak dokumentasi dan data yang sudah di hilangkan dan banyak saksi mata yang dibungkam malah di pki kan itu nyata dan realita.

Supersemar sama saja dengan surat pelimpahan kekuasaan saat Soeharto maju dan dipercaya oleh MPRS kala itu jadi presiden (hampir seumur hidup namun jangan lupa Tahun 1998 akhirnya Soeharto juga membuat surat pengunduran diri dan pelimpahan kekuasaan itu kembali kepada rakyat.

Saya tidak menulis tentang "gagalnya"para pencari dokumen asli supersemar ini dan penggalian para saksi yang tidak bisa dikorek mendalam adalah bukti bahwa dokumentasi supersemar ini telah hilang.

Sebuah kontroversi sejarah dan nyata bahwa pengarsipan kita masih lemah adanya dan mudah melupakan peristiwa dan fakta yang terjadi dibalik sebuah fakta.

Fakta yang bisa kita gali adalah locus tempat terjadinya sejarah tersebut dan dibuatnya surat tersebut ada di Istana negara!.

Istana negara Bogor adalah saksi bisu dibuat dan ditekennya Supersemar itu oleh presiden pertama Ir. Soekarno dan siapa yang berani meminta dan membuatnya adalah Soekarno sendiri karena bukan tekanan  Soeharto Cs tetapi tekanan rakyatlah yang membuat keluar Supersemar itu.

Ini analisa kecil saya terlepas ada kontroversi di bawah todongan senjata atau menakut-nakuti Beliau dengan sesuatu saya coba garis lurusnya bahwa Soekarno presiden pertama Republik ini yang cerdas dan berani mengambil resiko saat berjuang di awal kemerdekaan.

Situasi hatinya atas nama demi rakyatlah yang membuat Supersemar itu dibuatnya karena situasi dan kondisi saat itu.

Atas nama tanggung jawab sebagai yang dipercaya sebagai pengembang amanat dan atas desakan rakyat, tentara dan partailah keputusan bulat untuk membuat surat perintah sebelas maret ini akhirnya di buat di istana negara (Bogor).

Sebuah analisa minor karena suasana hati  seorang pimpinan negara bisa jadi mengeluarkan sebuah keputusan yang bijaksana atau malahan kontroversi sampai sekarang.

Pertanyaannya apakah Soekarno sebagai pemimpin besar revolusi saat itu benar-benar takut karena utusan Soeharto?

Apakah Soeharto memerintahkan menodong presiden dengan ancaman senjata (menurut penuturan saksi mantan prajurit cakrabirawa)?

Sejarah dan kejadian hanya  dinding-dinding  istana negara yang tahu sebenarnya tentang kejadian malam menjelang di tekennya Supersemar oleh Presiden Soekarno saat itu.

Saya coba menulis suasana hati bukan suasana genting saat itu, karena suasana hatilah yang membenarkan  sebuah kejadian harus disikapi saat itu.

#sayyidj

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun