Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Analogi Kata Anjing

28 Februari 2022   15:57 Diperbarui: 28 Februari 2022   17:34 1844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analogi kata anjing

Binatang Anjing populer ketika sebuah analogi katanya dipakai oleh salah satu menteri penguasa saat ini.

Anjing punya kata lain yang lebih kasar yakni Asu (bahasa jawa) dan lebih halus yakni Segawon (bahasa alus), kirik (anak anjing ) dan bahasa gaul plesetan Pabu..

Saya coba tidak tampilkan analogi gonggongan anjing dengan toleransi dan intoleransi.

Sebab binatang ini terlanjur diharamkan oleh umat islam setelah babi.

Anjing konon sahabat manusia sejak prasejarah dan digunakan untuk kawan berburu karena itu dijinakkan untuk teman manusia.

Anjing sangat berguna membantu polisi K9 untuk ungkap kejahatan salah satu contohnya.

Walau ada sejumlah daerah di tanah air ini mengkonsumsinya untuk menambah konon kekuatan dan stamina dan konsumsi dagingnya sebagaimana hewan ternak (sudah dilarang juga oleh pemerintah daerah tertentu dengan perda)

Anjing juga pernah diceritakan waktu kehausan seorang wanita mengambilkan air minum untuknya dan wanita itu dijamin surgaNya..

Ada juga peribahasa anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Itu konon sebuah peribahasa. Anjing  adalah juga kawan sejati manusia seperti patung yang ada di salah satu subway di Tokyo ada kesetiaan anjing pada majikannya dan dibela-belainya untuk menunggu sang majikan pulang walau yidak tahu sang majikan sudah meninggal dunis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun