Analogi kata anjing
Binatang Anjing populer ketika sebuah analogi katanya dipakai oleh salah satu menteri penguasa saat ini.
Anjing punya kata lain yang lebih kasar yakni Asu (bahasa jawa) dan lebih halus yakni Segawon (bahasa alus), kirik (anak anjing ) dan bahasa gaul plesetan Pabu..
Saya coba tidak tampilkan analogi gonggongan anjing dengan toleransi dan intoleransi.
Sebab binatang ini terlanjur diharamkan oleh umat islam setelah babi.
Anjing konon sahabat manusia sejak prasejarah dan digunakan untuk kawan berburu karena itu dijinakkan untuk teman manusia.
Anjing sangat berguna membantu polisi K9 untuk ungkap kejahatan salah satu contohnya.
Walau ada sejumlah daerah di tanah air ini mengkonsumsinya untuk menambah konon kekuatan dan stamina dan konsumsi dagingnya sebagaimana hewan ternak (sudah dilarang juga oleh pemerintah daerah tertentu dengan perda)
Anjing juga pernah diceritakan waktu kehausan seorang wanita mengambilkan air minum untuknya dan wanita itu dijamin surgaNya..
Ada juga peribahasa anjing menggonggong kafilah tetap berlalu. Itu konon sebuah peribahasa. Anjing  adalah juga kawan sejati manusia seperti patung yang ada di salah satu subway di Tokyo ada kesetiaan anjing pada majikannya dan dibela-belainya untuk menunggu sang majikan pulang walau yidak tahu sang majikan sudah meninggal dunis.
Rin tin tin adalah film tentang anjing yang sangat ikonik waktu saya kecil dan nonton tvri juga ada lagu tentang anjing Heli yang juga sangat mengena dinyanyikan Chicha koeswoyo.
Dunia nyata penghobi anjing rela keluarkan budgetnya untuk beli anjing Chiu wu haha yang mahal itu, dan seperti Herder yang mahal dalam pelatihan dan perawatannya.
Anjing Kintamani juga hampir punah di Bali sehingga dimulai penyelamatannya untuk ikonik di Kintamani sana.
Ungkapan dan umpatan beda
Ketika suara gonggongan menjadi masalah karena diucapkan seorang menteri maks pusuhan,umpatan "Asu" ,bisa jadi tawur antar desa dan kelompok hati-hati!!
Semoga kita dalam gunakan kata gonggongan, anjing dan asu dalam media massa atau medsos bisa jadi kita tidak tepat dalam gunakan menjadi fitnah buat kita sendiri kelak.
#sayyidj
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H