Medio sekiar tahun 2003 saya akhirnya menjadi guru bantu di Sekolah ini juga sehingga saya menjadi mantab  untuk mengabdi sebagai guru di sekolah luar biasa dan lebih mantab lagi  karena mulai medio tahun 2005 aku diangkat  menjadi CPNS  sehingga pada akhirnya  di tahun 2007 mutasi di SLB N 3 Bantul sampai berubah menjadi SLB N 1 Bantul
Profesi saat ini?
Saya di SLB N 1 Bantul ini untuk mengampu anak-anak berkebutuhan khusus autis yang sungguh itulah salah satu wujud  kemampuan saya dalam mengabdi sebagai PNS di Sekolahanku ini
Kunci Pengabdian ?
Pengabdian adalah kunci kerja keras dan disiplin  menjadikan  aku untuk  istiqomah menggapai cita-cita dan inilah yang membuatku selalu bahagia sampai sekarang menjadi seorang guru yang tidak terlepas sebagai profesia mulia yang aku sandang saat ini.
Profesi yang aku akui sangat membantu aku dalam hidup dengan keluarga aku saat ini dan inilah yang semakin memantapakan aku untuk mengangkat derajat anak-anak berkebutuhan khusus  demi memperoleh pendidikan yang lebih layak serta berprestasi dan juga untuk kemandirian mereka kelak kedepannya.
Sebab itu aku berjuang demi mereka untuk memajukan  dan juga menekankan kemandirian mereka untuk kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak kebutuhan khusus ini lebih aku utamakan di samping prestasi akademis, olah raga dan seni juga kemampuan untuk kecakapan hidup mereka juga aku ajarkan demi kemandirian mereka di kehidupan nyata anak didik aku kelak.
Ajaran Ki Hajar Dewantara  Tut Wuri Handayani membekas dalam  di hatiku karena guru bukan saja mengajar, tetapi juga ikut juga mengasah nilai sosial, budaya dan juga nilai budi pekerti  untuk kehidupan lebih baik anak-anak berkebutuhan khusus di sekolahku.
Tantangan inilah yang memicu untuk hidup lebih baik demi majunya dunia pendidikan khususnya pada anak-anak yang berkebutuhan khusus yang mempunyai hak sama dengan anak-anak  dengan anak-anak yang lainnya.
Menyadarkan orang tua dan masyarakat tentang anak kebutuhan khusus adalah sebuah tantangan sendiri karena sebagian orang tua yang aku temui masih belum menerima kenyataan anak-anak mereka yang berkebutuhan khusus ini, sebab mereka hanya melihat kekurangan yang disandang anak-anak kebutuhan khusus ini. Padahal  mereka belum tahu tentang keunggulan anak berkebutuhan khusus pada suatu bidang dan talenta tertentu pada anak berkebutuhan khusus ini.