Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pepaya Mbak Tiya Bikin Cemburu

18 Oktober 2021   16:43 Diperbarui: 18 Oktober 2021   17:40 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak ada tuh jeruk yang kecut,"kata pedagang jeruk yu Semi apa adamya.  Keadaan baru berubah ketika ada pedagang pindahan dari kota yang gaya jualannya serta penampilannya beda dengan pedagang-pedagang wanita disitu. Wangi, sexy dan berbusana kekinian.

Lapaknya dekat dengan lapak mas yanto sehingga mas yanto sedikit juga kecipratan rejeki dari pengunjung warung mba tiya. 

"Maaf kulo masih saudara mbah Sastro almarhum dan saya beli cash lho mas lapak ini"katanya sedikit sombong ketika memperkenalkan dirinya padanya pepayanya itu yang sungguh beda dengan perempuan-perempuan lain di pasar itu dan itulah yang buat pembeli terutama lelaki bertandang di lapaknya.

 "Mas kok diam?"sedikit godanya pada mas yanto. "Maaf itu pepayanya asli?" ,spontan pertanyaan itu membuat mba tiya tertawa"asli mas, gede kan?, ini ada pepaya jawa kata orang kates jinggo, ada pepaya kalifornia dan ada juga pepaya wonosobo karika mas"terangnya pada mas yanto. 

Secantik itu senang jualan pepaya sungguh sebuah kebahagiaan sendiri melihatnya. "Dulu saya jualan melon tetapi tidak laku jadi saya jualan pepaya ini mas" sedikit ceritanya pada semua orang disekitar pasar itu.

Memang sengaja atau tidak kaos ketat yang dipakainya juga celsna leging itu seakan dia tasbihkan bahwa pepayanya adalah yang unggul serta daya tarik sendiri buat pengunjung terutama lelaki yang matanya ijo, walau dirumah sudah punya istri cantik. 

Banyak pedagang lotis dan rujak serta es buah yang selalu mampir di lapaknya

"kalau dipegang empuk diujungnya dan merah muda itu tandanya sudah matang pepanyanya mas-mas, bapak-bapak" itu yang selalu di utarakannya saat promosi pepayanya yang kenyak, seger waktu dibuka untuk dicicipi pengunjungnya.

"Mas yanto jangan bengong begitu lihat segernya pepayaku ini"godanya buat semangat mas yanto seakan kembali lagi.

 Apalagi sering pepaya-pepaya itu di biarkan terbuka membuat segar matanya.

Karena larisnya pepaya mba tiya sekarang banyak gosip yang beredar punya susuklah, dengan penglarisan , dengan  jopa japu itulah karena beberapa pedagang buah seakan dimatikan pasarannya karena pepaya mba tiya sungguh buat para lelaki senang menghampirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun