Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

De-Soehartoisme Semakin Nyata Perlu Tafsir Kekinian Peristiwa Pemberontakaan PKI

30 September 2021   12:25 Diperbarui: 30 September 2021   12:34 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Namun kita harus terima kenyataan apa artinya sebuah diorama, patung, atau rekief dinding untuk mengenang sesuatu yang menentukan bagi bangsa ini kalau "terlalu sakit' dikenang bagi mereka yang masih bertautan dengan sebuah peristiwa nasional yang kelam ini? 

Jawaban yang tidak mudah bagi kita karena perlu bukti ilmiah dan bukan duga-duga, atau analisa yang bernuansa fitnah harus kita hindari adanya.

Lihatlah dibeberapa revolusi ditimur tengah dan eropa timur betapa patung  stalin pun dirobohkan, juga patung sadam husain serta beberapa simbol lainya dirobohkan demi lampiaskan kemarahan dan ketidak sukaan atas penguasa massa lalu.

Kedewasaan politik

Nampaknya momentum peringatan peristiwa pemberontakan PKI dinegeri ini sudah menampakan bahwa elit penguasa saat ini terbelah jadi beberapa paradigma dan isyu kebangkitan PKI ini bisa jadi untuk sebuah motif tertentu bisa benar adanya.

 Para elit terbelah dalam paradigma bahwa isyu PKI bangkit hanya untuk komoditas politik tertentu demi kekuasaan tertentu yang pro penguasa lama sedangkan paradigma kedua yakin PKI tidak bangkit dan mengusahakannya untuk menjadikannya sebuah peristiwa masa lalu yang tidak ditakuti lagi sebab hantu PKI itu sudah tidak ada.

Namun kedua paradigma ini yakin bahwa belajar, kajian ilmiah dan kajian populer tentang pemberorakan PKI ini bisa kita lakukan demi terangnya untuk generasi yang akan datang.

 Artinya bukan pembenaran saat peristiwa nyata ini terjadi di medio 1965 sampai 1966 ansich tetapi tafsir kekinian yang  terjadi seakan stagnan walau sumber hidup saksi hidup pelaku, dokumen dan benda sebagai bukti masih ada belum sepenuhnya dipergunakan untuk mengkaji, dan menafsirkan yang dilandasi ideologi Pancasila dan UUD 1945

Saran

Apakah harus partai pemenang saat ini di bebani dengan masa lalu yang masih serasa meraba raba dalam gelap dan hanya tunduk pada kajian dan tafsir tunggal peristiwa pemberontakan PKI 1965 seperti saat ini. 

Sebuah keniscayaan adanya karena setiap penguasa punya sejarah dan juga membuat sejarahnya sendiri bukan merubah sejarah masa lalu bahkan mengkoreksipun tidak bisa jadi tidak boleh ini benar adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun