Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Makna 1 Suro sebagai Tahun Baru Jawa (01)

5 Agustus 2021   16:40 Diperbarui: 5 Agustus 2021   17:15 3807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perhitungan dari primbon orang Jawa. Satu Windu ada 8 tahun. 

Windu dibagi 4 

1.Windu Adi

2.Windu Kuntoro

3.Windu Sengoro

 4.Windu Sancahya

 Sejak tahun 2013 s/d 2021 masuk windu sengoro. Windu Sengoro berahir tgl 10 agustus atau 1 suro atau tahun baru islam/ Jawa. Arti sengoro = full musibah. Jadi setelah 1 suro / tahun baru islam atau tgl 10 agustus 2021, Kita memasuki Windu sancahya / bersinar, Inilah perhitungan windu terakhir dari delapan windu sejak 2013 sampai 2021

Jogyacom.dok
Jogyacom.dok

Tahun baru islam 10 Agustus 2021 tahun baru yang ditunggu oleh umat islam. Bukan saja disini tetapi seantero dunia. Tahun baru yang tidak di isi hura-hura seperti tahun baru masehi (1Januari) tetapi diisi dengan doa, sholawat dan wiridan keselamatan diri.

Tahun baru Suro (jawa) sebuah jejak tahun sakral buat masyarakat jawa di jalankan dengan khidmat di Yogya dilakukan topo bisu mubeng beteng dan disolo dengan mengarak kebo bule (sebelum corona dijalankan) tetapi sekarang adat ini tidak dijalankan karena pandemi corona ini tidak boleh berkerumun dan harus jaga prokes.

Adat mubeng beteng atau keliling beteng dengan mbisu (tidak bersuara) sudah hampir sejalan umurnya dengan berdirinya kraton Kasultanan Ngayogyokarto Hadiningrat sebagai pengeling-eling saat kanjeng Sultan Agung berhasil satukan penanggalan Jawa dan Arab sebagai penanggalan baru sesuai kejawen alias di jawakan.

Inilah sebuah prestasi kenapa satu suro (jawa)  adalah tanggal "sakral"buat masyarakat jawa khususnya dan orang-orang jawa di seluruh bumi ini.

Satu suro bisa jadi sebuah perubahan nyata dan dikehendaki untuk yang kelebih baik dan sejahtera kedepannya.

Karena semua sudah takdirnya 2021 seyogyanya inilah akhir delapan windu  sejak dihitung 2013 dan di ujung tahun baru islam 10 Agustus 2021 menurut petung Jawa adalah akhir delapan windu yang bernuansa cahaya windu Sancahya/bersinar inilah yang diharapkan kita dan seantero dunia lenyapnya pandemi virus covid 19 adalah doa terbaik kita di ujung pergantian tahun baru(Jawa)/Islam ini.

Harapan dan kenyataan

Satu suro 10 Agustus 2021 adalah pergantian windu Sengoro(yang full musibah) menjadi tahun sancahya(yang penuh sinar) pengharapan yang lebih baik menuju cahayaNya yang mana bisa ditafsirkan kita bisa sedikit bernafas lega untuk terhindar dari pandemi corona ini. Doa yang terbaik karenanya itulah yang diperlukan untuk dipanjatkan kepada penguasa alam semesta ini semoga bisa terhindar dari wabah ini.

Wong Jowo penuh perhitungan dalam melangkah untuk hidupnya dan kehidupan bersamanya bisa menyeimbangkan jagad makro cosmos dan mikro cosmos,  artinya kepercayaan pada sang pencipta untuk hidup lebih baik adalah nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun