Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Menguak Kepercayaan atas Ramalan di Masyarakat Jawa tengah dan Jogja

4 Juli 2021   13:53 Diperbarui: 4 Juli 2021   14:29 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wikipedia.dok.Raja jaya baya

Info gunung kidul.dok. pembukaan cupu panjalu
Info gunung kidul.dok. pembukaan cupu panjalu
 Ramalan berupa gambar tersirat dari kain mori yang untuk membebat kedua cupu peninggalan kyai panjalu ini. Biasanya meramal keadaan pertanian dan kondisi cuaca yang akan datang. 

Berkembang jadi ramalan satu tahun kedepan di berbagai lini kehidupan masyarakat berikutnya.

Wikipedia.dok.Raja jaya baya
Wikipedia.dok.Raja jaya baya
Ramalan Jayabaya atau sering disebut Jangka Jayabaya adalah ramalan dalam tradisi Jawa yang salah satunya dipercaya ditulis oleh Jayabaya, raja Kerajaan Kediri.

 Ramalan ini dikenal pada khususnya di kalangan masyarakat Jawa yang dilestarikan secara turun temurun oleh para pujangga. Hingga kini masih dipercaya sebagaian besar orang jawa.

Jawa tengah juga ada tokoh peramal lewat serat dan tembangnya yang lintasi zaman Raden Ngabehi Ronggowarsito visioner lewat serat kalatidonya masih dipercaya oleh orang-orangJawa ke kinian.

Budaya ramal meramal bagi masyarakat itu karena berlandaskan ilmu titen dan inilah kelak menjadi patokan untuk melangkah ke lebih baik untuk perbaiki nasib diri dan keluarga kelak.

Karena petung, perhitungan untuk segala hal di adat jawa sangat sadar. Ini diperhatikan untuk urusan - urusan yang krusial adalah nyata.

Boleh percaya tetapi tetap percaya pada takdirNya adalah harus sebab di Jawa ada konsep Manunggaling kawulo kalihan Gusti dengan manusia sebagai konsep hakiki besarnya kekuasaan Tuhan di tanah Jawa.

#tetap dirumah  taati prokes dan 5 M

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun