Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar Pilihan

Eksistensi Majalah Bahasa Jawa ke Mana Sekarang Berlabuh?

16 Juni 2021   10:47 Diperbarui: 16 Juni 2021   13:03 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Eksistensi majalah Bahasa Jawa kemana sekarang berlabuh?

 Sayyid jumianto

Menulis tentang majalah/buletin/koran bahasa jawa saya terkenang waktu bapak masih sugeng dan setiap seminggu sekali membeli majalah bahasa jawa yang sangat membantu saya berbahasa jawa. Saya memang termasuk generasi "jadul" yang lahir 1970an dan alhamdulillah bisa "nemahi " masuk pada generasi x,, y dan z dan genersi milinea sekarang.

Sungguh saya adalah seturut generasi tulis tangan, mesin ketik manual, komputer dekstop, laptop sampai gsdget terkini hp android. Saya rasakan ada yang hilang di rumah kelahiran saya khususnya Yogya tercinta.

Benar ada yang hilang kenangan bersama bapak dulu yakni majalah berbahasa jawa!. Dulu saya senang cerita tentang dunia hantu(jagading lelembut) cerbung dan cerkaknya. Semuanya seakan tinggal kenangan ketika waktu melibas majalah-majalah berbahasa jawa ini sehingga sekarang agak susah mencari yang baru di kios koran terdekat.

 Bila agak maksa masih ada edisi lawasan di kios Shopping center taman pintar Jogja bisa temukan majalah-majalah super langka seperti  Penyebar Semangat, Jaya baya, Duta masyarakat dan Djoko lodang.

Bila saya ada liburan sedikit bisa hunting di Shopping center tamansari plasa Salatiga demi mencari atau sekedar membaca majalah-majalah lawasan ini.

Memang keberadaan majalah bahasa jawa diujung kepunahan ada sedikit pembenarannya karena tinggal majalah Djoko lodang di jogja yang masih eksis dan terbit sebulan satu atau dua kali. 

Majalah mekar sari kini tinggal buletin suplemem di harian lokal Kedaulatan rakyat, saya kurang tahu tentang Penyebar semangat yang dulu eksis di Jateng, dan Jaya baya yang eksis di di sekitar Jatim masih eksis atau tidak juga belum ada info saat saya menulis artikel ini. Kolapsnya majalah-majalah bahasa jawa ini seakan "pertanda lonceng" kematian majalah bahasa jawakah?

Jawaban semoga tidak karena upaya pembutan Jawacana di dinas kebudayaan Yogya

Sebuah buletin berbahasa jawa, lomba novel jawa, gegiritan dan cerkak sebagai upaya pembendungan kepunahan media massa berbahasa jawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun