Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Idul Fitri 13 Mei 2021: Gema Kemenangan yang Terasa Pilu

12 Mei 2021   11:29 Diperbarui: 12 Mei 2021   12:03 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negeri ini penuh mayoritas muslim tetapi kemenangan  untuk menang secara batinpun tidak bisa seratus persen karena masih banyak yang takut untuk mengepreksikan diri di bulan ramadan kali ini karena wabah pandemi yang mengancam kita.

Umat muslim di sini juga belum menang secara sepenuhnya secara ekonomi, budaya dan politik walau secara ekonomi banyak yang kaya dan jumlah zakat meningkat dari tahun ke tahun tetapi mayoritas umat muslim di negeri ini adalah umat yang miskin.

Bukan masalah malas, tetapi semua asset dan  juga pemikiran sudah terbeli oleh mereka yang dekat dengan pemerintah saat ini, inilah yang sekali lagi kemenangan yang tertunda karena masih banyak saudara-saudara kita yang miskin dan juga semakin terpuruk dengan adanya pandemi virus corona yang belum usai ini.

Wabah ini seakan membuat kemenangan idul fitri ini tiada arti karena dampaknya terasa bagi umat muslim karena penyekatan dan larangan untuk beribadah masih di jalankan oleh pengausa saat ini maka kemenangan yang bagaimana yang harusnya membuat kita sebagai umat muslim adalah lihatlah pada diri kita sendiri. 

Kemenangan hati lebih utama untuk lebih baik kedepannya lebih baik untuk menjaga kesehatan dan juga pola hidup yang menyesuaikan zaman dan ikuti protokol kesehatan dan juga peduli pada sesama muslim di negeri ini adalah kemenagan sejati yang sebenarnya.

Kemenangan melawan hawa nafsu di diri kita dan tetap pada aturan yang berlaku adalah kemenangan kita yang sesungguhnya untuuk peduli dan patuh serta mampu menjalan prokes dengan baik muali dari kita sendiri dulu.

#selamat idulfitri

#mohon maaf lahir batin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun