Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pembunuh Bayaran

22 Maret 2018   00:04 Diperbarui: 22 Maret 2018   00:27 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua di laksanakan dengan senyum

membunuh dengan sandi

ini pekerjaan aku

halal niatku

anak istri tidak tahu

pokoknya dapat rejeki titik katamu

seorang bos membayar tanpa tahu

untuk membunuh selingkuhannya yang cantik

seorang pengusaha

meneken rekening bank

habisi pesaingnya

seorang ketua partai

buang atm untuknya

singkirkan lawanku

dengan rapi

seorang ayah menyuruh

bunuh anakku

demi langgengnya kuasa dan hartaku

dan inilah yang tidak bisa dia iyakan

seorang misterius memberi uang lebih

banyak hampir satu milyar

untuk membutuh ..

tidak bisa tidak dilaksnakan

amplop itu dibuka

ternyata untuk membunuh istri dan anaknya

 hatiknya terkejut

mengapa mas mau membunuh ini?

dia telah sakiti hatiku dulu

kawin dengan orang lain

dan dendam ya ?

ya

apakah harus membunuhnya?

hatinya terlalu rapuh

bukan ayunkan pedang, atau

bom untuk  kesenangannya

ini hati...

....

22032018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun