Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kereta Malam

26 Oktober 2017   21:23 Diperbarui: 26 Oktober 2017   21:46 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Kereta Malam

 #al-sayyid jumianto 

Aku tidak sangka lagi, ini tentang perjalanan waktu, sejurus mata seucap kata.

 "mas aku tidak mau mas sedih" kata Lis padaku. 

"bukan perpisahan ini yang aku sesali" jawabku 

"tetapi pertemuan..'imvuhnya klise. 

"aku ingin kamu tahu lis..."jawabku singkat.

 "seberapa luas, besar cinta mas padaku?" kerling matanya membuat aku tidak bisa lupakan.

 "kereta  belum datang sayang" rayuku lagi padanya.

 "tetapi peron stasiun Tugu ini membuat aku selalu rindu padamu mas, walau ku sadari banyak matanya mas, " keluhnya padaku 

Kami duduk dibangku peron tepat disebelah kiri kereta arah Bandung, lis manja padaku mengelayut dipundak kananku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun