Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ngeyup

27 Juli 2017   16:22 Diperbarui: 27 Juli 2017   16:31 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"bapak wes seneng karo tante shinta awake dhewe mik tamu nduk" ibune ngerih-ngerih, aku semu krungu suarane kang kesilep suara udan deres awan iki.

"ngiyup sikik nduk" rayune simboke

"ora mbo aku arep melu bapak wae" tangise ndadi.

"ngeyup riyen mba" usulku

Sakeloron ngeyup mbasan dibuka helme aku lagi ngerti sopo dheweke.

"Tin kowe to?" aku kaget

"yo mas" jawabe lirih

"ngopo anakmu?" takonku

"rewel arep melu bapake" jawabe soyo marai aku pengen ngerti.

"nendi bojomu tin?" takonku

"kecantol rando penyanyi campursari" jawabe semu sedih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun