Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Tantangan Menulis Novel 100 Hari] Buku Biru 69

2 Juni 2016   11:39 Diperbarui: 2 Juni 2016   15:44 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita yang kemarin 

#‎TantanganMenulisNovel100HariHari ke 69

CINTA, BUKAN NAFSU (5)

Kadang semua  lupa

entah mengapa

hanya buah madu

atau pahit empedu

semua rasa

terbukti nyata

dalam hati

yang entah mengpa

menyipan dendam

yang baranya

membuat terbakar

semua

….

2juni2016 aq masih di Jogja, Al Mur’ah Sayyid jumi Anto

“Bila kami mencintai setulus hati tidak salah kan?’

“itulah yang membuat aku serba salah mas ganteng”

“andai bisa di belah menjadi dua”

“tidaklah”

“hatimu”

“benar tidak …”

Tidak bisa di pungkir aku tidak bisa menolak cinta kedua pria ini karena bagaimanapun aku sadari mereka mencintaiku dengan tulus dan hati yang dalam aku takjub atas do’a-do’a yang di kabulkanNya dengan ujian juga yang menyertainya.

“aku belum bisa berharap banyak”

“aku tahu Biru”

“aku masih terkenang mas Harun”

“tetapi aku juga tahu itu, hati belum tentu bisa berubah seketika”

“hanya waktu mas, aku sebenarnya juga ada yang nawarin..”

“benar laku biru kamu tentang apa?”

“mau dijadikan istri kedua “

“kamu mau biru?”

“belum aku jawab”

“kakak ipar ya?”

“kok tahu?”

“aku tahu, mba sri dulu kakak kelas waktu SMA”

“Jadi mas?”

“aku tahu mereka anak orang kaya”

“aku tahu mas, bukan itu maksudku”

“jadi istri kedua dan mendapat cabang usahanya”

“wow bagus itu, “

“tidak bisa, aku ingin punya suami dari masa lalu aku saja

Mas ganteng diam dan aku berasa kembali ke awal kami bertemu di  depan kampus ini juga , dan diwarung burjo ini cintakami bersemi aku memang tidak konsiten dalam hidup ini kadang semua situasi aku hadapi dengan tabah dan juga mawas diri tetapi aku dapat mellow berhari-hari bila seua keinginan aku tidak bis terpenuhi, manja!

“kok diam biru?”

“aku hanya terkenang masa lalu kita mas”

“semua harus di kendalikan”

“tentang perasaan yang mulai tumbih lagi, atau hilang”

“menghilang”

“diatas bara api asmara..”

“tentang hari yang teah berlalu”

“dalam sepi”

“angin menghablur dan pergi..”

“konsisten”

“aku tahu”

“pahit, “

“jangan sesali masa lalu kita”

“dan jangan kembalikan waktu sedih itu”

“aku tahu biru”

“jelang maghrib”

“umur kita”

“yang tidak bisa kembali”

“karena, “

“waktu yang hilang”

“menjerat asa’

“dan hilang…”

“ditelan senja”

Berdua dalam kenangan lama yang entah mengapa tidak semanis madu, apakah aku harus menuruti mba sri untuk jadi istri kedua mas bejo ataukah aku harus konsiten kembali menjadi singel mother yang menjadi bapak dan sekaligus ibu bagi kedua anakku?”

Tiba-tiba ada telepon di hp dan aku mengangkatnya

“bu ini Min”

“ada apa?”

“mba mau beli sate ayam”

“boleh”

Aku hanya diam disini ketegaran harus di lakukan demi kami bertiga ya benginlah kami, kadang ada rasa bersalah aku dengan kedua anakku yang aku tinggal bekerja dan pulang agak terlambat ini.

“maaf mba min aku nanti agak lambat pulangnya’

“ya bu”

mba min menyudahi teleponnya

“siapa biru?”

“mba min, asisten rumah tangga kami”

“ya begitulah”

“mengapa malu pacaran sama janda anak dua”

“bukan”

“mengapa?”

“beruntung”

aku diam dia agaknya mau membuat aku gembira

“marah ya?”

“ya ngapain?”

“ha hahhahaha..” tertawa keras aku dibuat kaget

“diwarung nieh mas”

“ya…”

Aku sedikit tahu karakternya yang tidak mau ada orang diam sedih dan tidak punya semangat dan aku juga tahu dia begitu semangatnya sehingga kadang membuat kaget orang di sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun