Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Buku Biru 33 [Tantangan Menulis Novel 10 hari]

15 April 2016   23:53 Diperbarui: 16 April 2016   00:01 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="alsayid.paint"][/caption]cerita yang kemarin :

http://fiksiana.kompasiana.com/alsayidjumianto/buku-biru-32-tantangan-menulis-novel-100-hari_5710d299cf7a61a108e08b23

Kemenangan Hati

seperti fajar yang menyingsing

semua menyambutnya dengan senyum yang tersungging dalam impian

mencari

hari ini, kemana

burung yang terbang di pagi hari di jamin bisa  kembali dengan perut kenyang

bukan

manusia yang hidup dengan perasaan  menimba ilmu

demi cita-cita

dan cinta

aku sadari

alsayid ja 15 april 2016

Kala kuliah adalah hari yang penuh haru dan  harapan yang gembira tambah saudara dan teman, apakah kamu tahu ospek membuat aku kenal dari berbagi suku bangsa di tanah air ini semua menjadi demi cita-cita.

“sebel mana ada tuh tugas bawa es supaya tidak cair di kala siang hari” keluh Len padku

“kiasan kali jawabanku klise

“jadi apa tuh “S” yang tidak bisa cair siang hari?”

“senyum kali….” kami tertawa Karena bisa menyelesaikan kata kunci hari ini

Gembira aku karena ospek inilah yang membuatku mendapatkan sosok idola baru selain cinta di SMA dulu.

 

Pengen kenal lebih dekat

aku gak bayangin semua harus didepan  mata ini

siapa kamu misteriku

dalam gundah hati ini

 

alsayid ja , diujung sepi di jogja barat..

Aku hanya berharap senyum itu,

“eh biru melamun” Len membentaku aku  kaget juga

“sedang mikir siapa ya?” kata Warsiti padaku

“aku capek” coba ngeles dan mengalihkan perhatian

“ada apa? “ tanya Len padaku

“ah ada saja, aku ingin bolos saja pamit” sore nanti ada kerjaan aku

“baru jam setengah satu siang “ kata Len padaku

“ya nglamunin, sang jejaka , tambatan hati” ejek Warsiti padaku

Pengalaman organisasi dan juga kepemimpinan yang tersirat dalam ospek yang aku ikuti ini, inilah dalam arti mahasiswa dan mahasiswi baru ya harus digembleng untuk demi anak didik kita masa depan.

‘”Kita selasai saja “aku mencoba mengalihkan pembicaraan kami

“memang benar kamu  langsung kerja sorenya?’

“ya benar tuh, mengapa?”

“demi apa dan siapa kamu?

“lelaki tambatan hatiku ini”

“lagi jatuh cintrong yak? kata Warsiti padaku

“biariin…” aku sedikit marah, mereka diam

“ne …Biru, marah” kata Len padaku

Jogja memang unik banyak anak negeri ini yang menimba ilmu di sini tepatnya di jogja yang sebagai kota pendiikan seakan lampu pijar di tengah kebun yang pijarnya membuat laron-laron  berdatangan ke arah sinar yang berasal dari lampu ini.

Kemana  memang hati dibawa ya kebelajar yang sangat dengan pengorbanan jiwa dan raga kami untuk kuliah adalah kenyataan yang sulit dinalar oleh kita,

“ya harus nambah kanan kiri untuk bisa bekerja sambil kuliah”

“ya kuliah sampai segitunya?” tanya teman-temanku

“tidak enak sama orang tua bila minta terus”

“walau kadang mereka juga sekuat tenaga membantu “

“sama ini kalau tidak beasiswa Pemda kami tidak bisa ke Jogja” kata Len yang anak NTB itu

“aku juga nieh” kata warsiti

Kala itu aku juga tidak tahu mengapa aku sanggupi keduanya bekerja demi kuliahku dan kuliah demi  masa depanku juga membantu pak Lik dan bu Lik mengelola bisnis warnetnya, aku baru sadari setelah ini memang kehidupan harus di raih kebahagian sejatinya, walau kadang relatif hidup ini.

Ku pikir kebahagian yang kelak aku raih selama itu positif aku bisa memilahnya kala menjadi mahasiswa dan yanag terpenting bisa membagi waktu dengan keadaan yang harus bisa bertanggung jawab kepada diri sendiri adalah nyata adanya.

BERSAMBUNG...

 

BUKU BIRU

ALMURU'AH SAYYID JUMI ANTO

NO.62

JUMLAH KATA :505

 

-NOVELBUKU BIRUALSAYIDJA-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun