"boleh" aku diam seribu bahasa
"kami pasrah mas mantan, tetapi bukankah ini bukan dipaksa to?" tanya simbok pada romo amntan lurah ini
"tidak bisa harus lha Mei mau dibangun ini"
"tentang keadilan kami"
"ya bicra jujur saja kamu sekalian minta uang dan ganti rugi berapa to?"
Kami diam seribu bahasa tidak menoleh dan mengiyakan semua sunyi dan sepi ya harus fair lah menurut kami
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H