Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Buku Biru 29, [Tantangan Menulis Novel 100 hari]

11 April 2016   20:12 Diperbarui: 11 April 2016   20:23 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“baru tahu mas, aku diajari nanti ya?”

“inilah mengpa pak lik mencarimu”

“malu aku mas, tanya terus..”

“tidak apa-apa, jadi ada yang bisa daiajak bicara”

tempat kerja yang hampir full 24 jam bukanya dan anak-anak ABG dan orang-orang tuan pada ke warnet kala itu laptop dan kompter meja ya PC masih jarang  orang punya jaringan internet tidak sebebas sekarang tahun 2016 inilah yang  membuat warnet diserbu banyak pelanggannya.

“mas Jono tidak pernah liburan ya?” aku coba membuka pembicaraa n dengannya

“anggap saja ini liburan kita”

“ha..ha”aku tergelak tertawa, mas Jono yang ku kenang dan sekarang mempunyai istir cantik ini memang membuatku tertawa, entah mengapa aku benar-benar melupakannya dan tidak pernah mampir di tempat kerjanya, rutinitas alasan klise membuatku tidak pernah mampir dan say hallo lagi dengannya karena istrinya yang cemburuan bila ada wanita yang coba bersendau gurau dengannya, maka aku tidak heran bilas mas Jono selalu menundukkan kepalanya bila berbicara dengan aku.

Mas Jono memang lelaki yang  tidak norak  sok  tetapi tetap tunduk pada kepintarannya  sedikit bicara banyak bekerja dan senang bagi-bagi ilmu, kadang aku belajar darinya tentang sesuatu yang dia tahu dan aku belum tahu.

Juni 2002, awal aku kuliah dengan uang sangu yang seadanya dari simbok dan tekad ditambah kerjaan dari pak lik aku bertekat untuk kuliah di kampus yang dekat dengan rumah, ya dekat Sonosewu sorenya, bu lik dan pak Lik merestui aku serasa hujan es hati ini mencair seakan salju memenuhi sebagian kota Jogja ini.

“benar  pak lik?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun