Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Manisku, Sayangku

25 Maret 2016   14:42 Diperbarui: 25 Maret 2016   15:09 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jum'at yang libur tanggal 25 Maret  2016

Aku hanya bisa mengeluh, ketika motor kesyangaku mogok tidak mau jalan, entah ini yang namanya tidak pernah servis, agaknya dia mogok motor grand keuaran tahun 1995 ini membuat aku manyun dan tidak henti mengeluh, padaMU Allah swt, betapa jalan kaki untuk mencari bengkel terdekat saja lima kilometer dan harus di tinggal!

Aku menelepon Manisku dan di jemputnya aku ditengah hujan yang lebat di pojok Yogya sebelah selatan ini,

"mas sebaiknya kamu ..yang boncengin aku", aku diam masih marah pada si Grandnita yang mogok ini

"ya"

"kok begitu?" dia tahu nada jawabanku, anyel, tidak enak hati

"hujan membuat mogok, huf..."aku mau marah pada siapa soalnya lihat dia marahku jadi sedikit reda.

"mas nekat juga tidak bawa mantel hujan?'

"lupa, ini pakai dulu sudah dingin lho, nanti masuk angin..."bujuknya padaku

"ya.." aku memakai jas hujan ini, dia senyum manis sekali coba menghiburku hari ini

"mas,...baiknya beli yang baru motormu .."

"aku belum niat lego dia, biar nanti tak kasih loakan saja"

"sadisss...jangan mas... begitu marahnya sama dia?'

"aku sebel Manisku", aku mulai marah dia meredakan lagi

"nanti mampir mie ayam kesukaanmu dan minum jahe dulu"

"ya"

Aku dan dia naik motor dia merangkulku dibelakangku

"kok begitu?" aku bertanya

"apa mas sayang?"

"tanganmu  kan membuatku dingin"

"biarin..."

dia diam aku malah blingsatan dibuatnya mau bertanya apa lagi sama dia

"mass...jual saja motormu" dia membisikiku lagi

"nanti bila sudah punya  uang"

"aku punya kok, ini motor kamu bawa saja"

"Manis naik apa nanti?"

"biar dijemput sama mas...."

.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun