Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[TantanganMenulisNovel100Hari] Buku Biru

15 Maret 2016   16:21 Diperbarui: 15 Maret 2016   17:06 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“jangan ganggu dia  lepaskan!”  teriaknya pada kedua penjahat itu  dan di kokangnya pistolnya dengan tembakan peringatan sambil minta bantuan, adalah reserse Yanto yang dekat TKP dan  berusaha agak cepat mengendarai motornya supaya  cepat dekat TKP, keadaan semakin genting pagi ini  banyak orang yang lari berlindung dibalik pagar itu sementara kedua penjahat itu menyekap wanita cantik itu untuk jadi tameng supaya polisi tidak menangkapanya.

“oke lepaskan wanita itu” gertak Brigadir  Harun lagi  dan melepaskan tembakan peringatan keduanya

“alasan  “ kedua penjahat ini semakin beringas dan dor dada Brigadir polisi itu terkena peluru dan jatulah dengan bersimbah darah sementar sirene terdengar dari jauh meraung pagi ini membuat kedua penjahat nekat itu memuntahkan peluru kesegala arah, reserse Yanto datang agak terlambat, kaget melihat kenyataan ini dan berusaha melawan dan sekaligus menolong  temannys  ya kepala seksi resersenya  yang jatuh terkena peluru.

“bertahan mas Harun.bertahan “dia menembak kedua penjahat itu yang lari mengambil sepeda motor, sementara wanita itu duduk shock dengan kejadian ini.

Salah satu terkena temabakan di bahunya dan tetapi lari sementara bantuan datang dan mengejar mereka dengan trail patrolinya .

“mas..Harun bertahan, ambulannya datang mas, Sahut Yanto member semangat kepada atasannya ini.

“Yan ini mungkin hari terakahirku Yan”

“bapak kehilangan banyak darah” teriak Yanto padanya spontan

“Yan titip istriku sama anakku ya kalau terjadi sesuatu nanti”

“nggih pak, ya saya kan bantu”

“masss..sadar mas…. teriaknya sambil menggoyang badan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun