"ah..? benara lik  kesini mbo? "aku kaget sedemikian dekat lamunan ini dan benar adanya, tangan kokoh dan baju kaos yang idpakainya semakin membuat aku yakin benar dia memang seorang pekerja keras yang jujur apa adanya
"wah, wah inilah yang namanya bekerja keras dan  aku cuma jadi mandor ini" guyonku pad amereka
"ah mba guru, bisa saja," akta leik legiman yang tidak menoleh seberapa dikit hanya memasukan gabahnya pada karung itu aku diam sesaat.
"baiknya njenengan yo napeni gabah mba guru" akta lik Tum padakuÂ
"oh ya lik? mumpung panas sore ini  kan bsia cepat kering " kataku sekenanya
Mereka tertawa simbok, pak lik dan bu lik juga tertawa, nah kena lho Nur saatnya kamu tampil jangan  melamun saja, bisik hatiku tidak ikhlas membantu mereka, tahu aku begini, bersandiwara ikhlas .
"Apakah maret ini panen terakhir kita mba? tanya lik legiman biar agak hitam wow  bisa keren bila sudah mandi dan pakai baju bagus
"tidak lik, kita masih berjuang untuk supaya lahan bandara itu tidak mencaplok sawah  dan ladang pekarangan kita"jawabku diplomatis
"sampun, sudah masuk foto udara tampaknya desa kita mba" kata lik  legiman lagi, kamu baca koran ya elak hatiku
"ah itu kan hanya di koran lik, semua hanya direncanakan oelah yang diatas sana"sambil aku menunjuk keatas
mereka tertawa atas jawabanku ini dan  aku diam, benar sudah melek informasi jadi akau agak takut menerangkan lagi pada mereka.