"baiknya kita langsung masuk komandan kata prajurit yang tadi menyaru sebagai petugas pengisi bahan bakar di pesawat itu
"tidak bisa apalagi lewat pintu daruratnya penumpang bisa kena tembak , dan bom bisa diledakan" sergah sang komandan yang nampaknya sudah geram dengan para teroris ini.
"tunggu sampai isya nanti ' sergah seseorang dibelakang mereka, nampak dihormati mereka, senior pasukan elit rpkad dulu yang pernah mebebaskan sandera dipesawat juga
'gelap pak, jawab sang komandan, semua diam ketika sang senior berbicara penuh wibawa
"mereka mahir bersenjata dan main bom sebagian dari sepuluh teroris itu bisa menerbangkan pesawat dan aku tahu pemimpin mereka mantan tentara juga yang kecewa dan memilih berjuang dengan begini" ternag dia penuh berwibawa
'pak ada telepon dari sang kepala teroris " tiba-tiba ajudannya menyampaikan telepon
"halo, bagaimana maksud anda? tanya dia
"sampai semua dipenuhi kami amu pesawatnya saja" jwab sang komando teroris juga penuh wibawa
"kamu letnat gempol itu to? tanya dia penuh wibawa
"siap kok anda tahu? heran komandan teror itu ada yang tahu nama dia
"aku haris bekan koamndanmu, sdarlah bang" mohon seseorang ini