Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bandara Biru...

21 Februari 2016   11:58 Diperbarui: 21 Februari 2016   12:26 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"baiknya kita langsung masuk komandan kata prajurit yang tadi menyaru sebagai petugas pengisi bahan bakar di pesawat itu

"tidak bisa apalagi lewat pintu daruratnya penumpang bisa kena tembak , dan bom bisa diledakan" sergah sang komandan yang nampaknya sudah geram dengan para teroris ini.

"tunggu sampai isya nanti ' sergah seseorang dibelakang mereka, nampak dihormati mereka, senior pasukan elit rpkad dulu yang pernah mebebaskan sandera dipesawat juga

'gelap pak, jawab sang komandan, semua diam ketika sang senior berbicara penuh wibawa

"mereka mahir bersenjata dan main bom sebagian dari sepuluh teroris itu bisa menerbangkan pesawat dan aku tahu pemimpin mereka mantan tentara juga yang kecewa dan memilih berjuang dengan begini" ternag dia penuh berwibawa

'pak ada telepon dari sang kepala teroris " tiba-tiba ajudannya menyampaikan telepon

"halo, bagaimana maksud anda? tanya dia

"sampai semua dipenuhi kami amu pesawatnya saja" jwab sang komando teroris juga penuh wibawa

"kamu letnat gempol itu to? tanya dia penuh wibawa

"siap kok anda tahu? heran komandan teror itu ada yang tahu nama dia

"aku haris bekan koamndanmu, sdarlah bang" mohon seseorang ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun