Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bandara Biru...

21 Februari 2016   11:58 Diperbarui: 21 Februari 2016   12:26 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yogyakarta, 21 Februari 2016...pukul 11.10 wib, Bandara New Yogyakarta Airways,  ada kesibukan yang mencekam, 

....sebuah pesawat dari Yogyakarta jurusan NTB di bajak di Bandara internasional ini...headline sebuah tv swasta nasional membelalakan aku, ada 150 orang penumpang dan Kru yang dalamnya di sander aoleh sekitar sepuluh orang anggota teroris diduga dari ISIS...

deg hatiku kacau sebuah pesawat Api airways, disandera, bukankah ini yangdi tumpangi oleh Biru??, jantung serasa copot dibuatnya, benarkah berita ini, aku coba menelepon  sayah bandara dan  dijawab benar keadaan darurat!

***

Media gencar memberitakan ada yang online, ada tv yang secara khusus memberitakan itu bahkan pasukan BNPTpun sudah disiapakan disekitar bandara ini, aku agak menajdi kalut dibuatnya bebarapa sudut bandara nampaknya sudah disiapkan beberapa penembak jitu sniper untuk mengantisipasi kejadian ini.

"para teroris hanya meminta pesawat dan bahan bakar cadangan untuk di gunakan ke afgannistan" sandera masih didalam pesawat dan tidak akan dilepaskan sebelum  permintaan mereka dipenuhi dulu oleh pemerintah" demikian headline di TV nasional membuat hatiku semakin keras  dan jantungku semakin  berdetak keras.

***

Pukul 06.00 Pagi sebelum biru kebandara

"mas aku diantar ya kamukan tidak sibuk hari ini? rengeknya padaku

"maaf ini ada acara pagi ini, mungkin pParto yang akan antar kebandara, bunda,jawabku

"mas...sayid begitulah , mengapa kau harus naik taksi to? tidak diantar pakai motor mas? tanya dia padaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun