Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pathok Bandara, Sebuah Novel (14)

5 Februari 2016   21:01 Diperbarui: 5 Februari 2016   22:04 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

berharap kejujuran

pemegang kuasa

dan pemilik modal

 

Terkesima tidak bisa berkata-kata hanya wajah bapak yang kuingat benar  dan kata-kata itu membuat semangatku kembali untuk melanjutkan esok, menghilangkan kegundahan hatiku, dan melenyapkan rasa takutku, yang benar akan  benar yang salah akan salah Gusti ora sare.

“apakah kamu tega pada seduur itu nduk mereka berusaha menyenangkan diri mereka pagi keladang dan sawah mereka, sore pulang dengan senyum dan hasil keringat mereka dari sawah dan ladang mereka” setangah bertanya bapak padaku

“dan mengapa mereka tetap betah disini nduk karena merekalah yang mau dan meampu mengolah tanah  bumi jamrud katulistiwa ini menjadikan buat mereka penghidupan yang baik dan memberi mereka makan dengan cukup” lanjut bapak lagi padaku

Walau bapak sudah meninggal dunia dua tahun yang lalu tetapi ajaran dan kebiasaan bapak memberi tauladan baik ini menular sekitar sedulur kiri kanan, tak lupa kau harus juga bisa membuat semua menjadi teratur rapi dan bahagia walau kehidupan ini sederhana mereka tetap damai dan akrab.

”cobo nduk bapakmu iseh sugeng” keluh simbok padaku

“sudah mbok sudah , semua karena Allah swt lebih sayang pada bapak “kataku menghibur simbok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun