Hanya bait puisi ini yang aku buat dalam hpku yang sudah jadul ini walau kini tetap kutak mengharapkan ribut dengan si kumal yang sok itu tetapi ya mengapa dia tahu no hpku ini aku tidak tahu,.
Kelas menjadikan aku tersenyum walau akhirnya aku memikirkan simbok tadi yang melamun setelah ada surat sosialisasi dari kelurahan aku hnaya berharap jangan seperti tetangga sebelah kelurahan yang akhirnya pada ramai gara-gara ada tambang pasir emas kelak, aku coba menghibur diri dalam kelas dengan anak didik yang manis-manis tetapi pikiranku larut dalam mengapa dan paa isi sosialisai itu membuatku bertanya-tanya .
Sampai kulupa hampir dentang jam kelas pelajaran hampir habis..dan  mengapa ribut kumal itu mau ada dikehidupanku aku tidak menghiraukan lagi....
Â
**simbok =ibu
**nduk =Panggilan anak putri
a
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H