Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hobi baru Mr Presiden Petruk: Membonsai Beringin!

12 Januari 2016   19:30 Diperbarui: 12 Januari 2016   19:50 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"ow pak itu kan pohon beringin?" heran bagong
"banyak yang tunggu pak, kata gareng lagi

"ya demi NKRM ya tetap dirapikan oleh to?" kata pak presiden berwibawa

keduanya mantuk-mantuk pantesan bonsai kok bawa tangga, bawa gergaji mesin, bawa kawat sebesar kawat listrik dan tidak membeli pot yah baru tahu!

ternyata yang di bonsai adalah pohon beringin tua yang ada didepan istana negera , huf, 

"tidak di tebang sja pak?"tanya bagong

"atau di matikan dari akarnya bisar ambruk pak?' tanya gareng

'tidak mau lah aku sebagai presiden ketujuh ya tidak berani sebab nanti istana kita bisa kepanasan" elak sang presiden sambil cuek menanggapi dua pertanyaan krusial ini.

"sama saja semakin tua nanti bisa negmbruki istana pak!sela bagong
'Ya begitulah kau tidak berani motong sampai habis, karena pohon ini banyak jasanya diistana ini" terang presiden

"siap dan laksanakan! kata ajudan ini dan dilakukanlah pemangkasan dan pembosainan pohon beringin tua didepan istana ini tujuannya biar indah dan bisa membuat istana sejuk dan damai.

kedua melakukannya atas perintah pak presiden, sampai selesai....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun