Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Istana Presiden Petruk, Ada Hujan Recehan

27 Desember 2015   20:08 Diperbarui: 27 Desember 2015   21:01 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"memang uang receh untuk rem pemborosan pak?"

"salah satunya" kata pak presiden penuh wibawa

di atas gentengistana masih pada riuh dan kemlotak hujan uang receh dan sudah berkerung-karunguang receh di masukan nampaknya belum reda hujannya kecuali ada Kepres atauPp yangmenghentikan hujan uang receh ini.

Tiba-tiba gareng masuk dan

"e.....meniko sudah banyak uangnya pak" kata gareng yang juga kakaknya 

"kumpulkan wae"kata bagong

dilangit sana diatas gunung atas istana romo semar mengingatkan

"bab recehan biso ugo marahi diremehake( tidak dipercayanya pemerintah oleh rakyatnya)..

Presden petruk tahu dan mendengar

"duwite receh di kumpulke (uang dikumpulkan) annati ada peraturannya..."lalu ddisuruhnya para pegawai istana memanggil pawang hujan dan silaplah semua hujan recehan di NKRM ini.

'mas gareng ini uangnya untuk apa sudah berkarung-karung ini"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun