"memang uang receh untuk rem pemborosan pak?"
"salah satunya" kata pak presiden penuh wibawa
di atas gentengistana masih pada riuh dan kemlotak hujan uang receh dan sudah berkerung-karunguang receh di masukan nampaknya belum reda hujannya kecuali ada Kepres atauPp yangmenghentikan hujan uang receh ini.
Tiba-tiba gareng masuk dan
"e.....meniko sudah banyak uangnya pak" kata gareng yang juga kakaknyaÂ
"kumpulkan wae"kata bagong
dilangit sana diatas gunung atas istana romo semar mengingatkan
"bab recehan biso ugo marahi diremehake( tidak dipercayanya pemerintah oleh rakyatnya)..
Presden petruk tahu dan mendengar
"duwite receh di kumpulke (uang dikumpulkan) annati ada peraturannya..."lalu ddisuruhnya para pegawai istana memanggil pawang hujan dan silaplah semua hujan recehan di NKRM ini.
'mas gareng ini uangnya untuk apa sudah berkarung-karung ini"