Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

O(kosong).7

19 November 2015   22:29 Diperbarui: 19 November 2015   22:29 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Otak kosong

Katanya revolusi mental

kok masih banyak trik

dan intrik

 

namanya sikut-sikutan

 

ada menteri yang menjatuhkanketua dpr

inikah revolusi mental itu

ada gubernur yang nyogok jaksa

 

namanya revolusi me'ntal ( terpental)

 

Brainwash

ada pemaksaan, penkaderan bela negera

p4 gaya baru atau

 

inilah negri yang galau..tak menentu

 

ada yang menagis bila ingat masa lalu

sekarang tersenyum kecut

salah pilih bro...

 

temanku manyun, karena "rumongso dibohongi"

 

sekarang ada yang lucu

bila ada yang "ngrasani" lawan politik

sadap dan rekam bisa alat menajtuhkan

 

teman yang nyadap nira dan karet jadi bete

 

apa sebab namanya mereka naik daun

tukan catut(kayu) penderes dan penyadap karet terkenal

karena "masuk politik"

 

tukang catut(kayu) dan penyadap karet bingung, kok "namaku dicatut"

 

semua tertawa 

kenangan KIH dan KMP masih dilanjut

perang"trik dan intrik " dibirokrasi dan eksekutif,legislatif "kentara sakali"

 

dendam semua tiada ujung masih dilanjutkan

 

alamat negri penuh dendam

tidak bisakah kita kurangi dendam ini dengan persaahabatan 

sejatinya

 

masih banyak satu musuh, seribu kawan kurang

 

aku hanya diam diujung malam ini

mengukur kejadian

masih begitu "politik jegal dan tackling" 

 

mari kosongkan otak kita

 

asla bukan

kita

otak kita menjadi kosong

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun