Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kabut Cinta, Merahnya Hati

22 Agustus 2015   23:21 Diperbarui: 23 Agustus 2015   08:36 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"nanti aku ambil sendiri boleh to?"

"ya kamu, akau mau bertanya dia bertanya lagi sedikit dia agak sungkan padaku

"jadi benar kamu sendirian ?bapak, ibu sudah?"

"ya sendiri, anak yatim...hehhe" dia diam 

"tidak ngabari..." aku diam

"tidak tahu nomor hpmu, ntar masmu marah..." aku mengejeknya kecil

"siapa?" eh ya Jogja sudah berubah ya sekarang?' dia bertanya pada

"ya" jawababnku singkat

anak ornag kaya dia punya kebun kelapa sawit dan dia pilih jadi guru di kalbar, daerah yang terpencil menghidnari glamuar kotanya dia agak canggung melihatku juga masih sendiri malam ini, dia nampaknya sudah bahagia dan kami pernah ada hati, tetapi tahu klise duku dia sudah dijodohin dnegan saudara ayahnya yang asli kalimantan dan sebenarnya ibunya asli bantul

"aku ingiin ketempat embah besok, sebelum diklat" dia berkata

"lalu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun