Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilkada Sere(T)ak: Ironi Negeri tanpa Calon Pemimpin

10 Agustus 2015   15:24 Diperbarui: 10 Agustus 2015   15:39 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"aku ugo bingung..." kesempatan okeh ora di gunakake...iklim demokrasi sing wes ora sexy ..." celetuk gareng lagi

"begini pak, sebaiknya pilkadanya diundur saja" tiba-tiba sang mendagri berbicara

'ora bisa, tidak bisa lha bagiamana , sudah tak teken dananya yang milyaran itu...' elak pak presiden petruk

semua diam

"benar pak presiden, sebaiknya ditunda, untuk....belum kelar bagong bicara gareng nyeletuk

"selamanya...mending tidak ada pilkada enak...tidak kisruh ehheeh..." canda gareng

" bisa saja pak presiden' kata sang mendagri

"mengadu dengan kotak kosong ya sama saja..." kata pak presiden

"tidak demokrasi...imbuh mendagri

semua bingung....

lha bagiamanapun calon tidak lewat partai juga boleh yo? ,menurut UU pilkada, tetapi yang ada sekarang ya kaderisasi parpol yang memble dan aroma balas dendam dari partai non pedukung presiden petruk ada baiknya juga di kaji lebih dalam dan berilah kesempatan calon independent dengan kemudahan, regulasi atau perpres yang mana tidak sesulit ini, lha bagaimana bis angumpulin ktp lebih dari puluhan ribu oarng dalam waktu seminggu? dan bagaiamana parpol bisa berjalan lha wong dana pembinaan daripemerintah perperolehan suar aitu keman ujudnya dipertanyakan juga komitmen parpol yang tidak bisa menjangkau lebih merebut hati para calon pemimpin ini..kenyataan adlah ndog bolong, ya ndog kosong...cuma rebutan kursi saja tidak bisa menjadi pintu tol calon preofesional....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun