5. Buat Alamat Email
Setelah memilih jenis akun, Anda akan diminta untuk membuat alamat email yang sesuai dengan nama sekolah. Sebagai contoh, jika nama sekolah Anda adalah "SMP Negeri 1 Tanjungsari", maka alamat email yang dibuat bisa berupa "siswa@smp1tanjungsari.sch.id" atau "guru@smp1tanjungsari.sch.id". Google akan memberikan instruksi mengenai format alamat email yang tepat.
6. Verifikasi Kepemilikan Domain Sekolah
Jika sekolah Anda sudah memiliki domain sendiri, Anda akan diminta untuk memverifikasi kepemilikan domain tersebut. Proses ini memastikan bahwa hanya sekolah yang sah yang dapat mendaftar untuk menggunakan Google Workspace for Education.
7. Menyelesaikan Pengaturan Akun
Setelah informasi lengkap dan domain terverifikasi, Anda akan diminta untuk menyelesaikan pengaturan akun. Di sini, Anda bisa memilih berbagai layanan Google yang ingin digunakan, seperti Google Drive, Gmail, Google Classroom, dan aplikasi lainnya.
8. Menambahkan Pengguna (Guru dan Siswa)
Setelah akun Google Sekolah siap digunakan, Anda bisa mulai menambahkan pengguna. Jika Anda adalah administrator, Anda dapat menambahkan akun guru dan siswa dengan cara mengundang mereka melalui email atau mengimpor daftar pengguna dari file CSV.
9. Mengelola Pengaturan Akun
Sebagai administrator, Anda dapat mengelola akun dengan mengatur akses dan pengaturan keamanan. Misalnya, Anda dapat mengatur siapa yang dapat mengakses aplikasi tertentu, serta memastikan bahwa data pengguna tetap aman.
10. Mulai Menggunakan Google Workspace for Education