Mohon tunggu...
Muhammad AlQodri
Muhammad AlQodri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pentingnya Bahasa Persatuan

4 Desember 2020   17:01 Diperbarui: 4 Desember 2020   17:11 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembagian wilayah Belgia berdasarkan bahasa penutur penduduknya | quora.com/profile/Akmal-Haniffin

Deskriminasi penduduk yang menggunakan bahasa belanda

Sejak ditetapkannya bahasa Perancis jadi bahasa nasional, maka penduduk yang menggunakan bahasa belanda terutama di wilayah flandria sering mengalami deskriminasi salah satu contohnya ini.

Di sini nama-nama dalam bahasa Belanda dicoret memakai cat pylox hitam. Misalnya Aken untuk Aachen dan Aix-la-Chapelle, Tongeren untuk Tongres, dan Wezet untuk Vis.

Untuk sekarang pasportnya makai 3 bahasa

Foto pasport Belgia | focusonbelgium.be
Foto pasport Belgia | focusonbelgium.be

Di pasport belgia terdiri atas 3 bahasa, yang baris pertama tuh bahasa Belanda, yang baris kedua bahasa Perancis dan yang baris ketiga bahasa Jerman.

Kita harus bersyukur hidup di Indonesia yang mempunyai bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia yang berasal dari melayu, lah kok bahasa melayu yang dipilih bukannya penduduk Indonesia banyak orang Jawa ya? Tenang biarkan bung karno yang menjawab

Buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy adams halaman 17 | dokpri
Buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat karya Cindy adams halaman 17 | dokpri

Bandingkan dengan Belgia, Swiss bahkan india walaupun satu daratan mereka berkomunikasi menggunakan bahasa berbeda sehingga diperlukan bahasa Inggris untuk komunikasi mereka.

Sekian dari saya btw hazard menggunakan bahasa Prancis karena lahir di waloons, sedangkan Kevin De Bruyne menggunakan bahasa belanda karena lahir di flandria, nah nanti saat bermain bola mereka menggunakan bahasa apa ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun