Mohon tunggu...
Alpina TiaraEfendi
Alpina TiaraEfendi Mohon Tunggu... Mahasiswa - 21107030018

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, Prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Usapan Lembut di Tengah Badai

22 November 2024   12:21 Diperbarui: 22 November 2024   12:34 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Karin langsung memeluk Aldo dengan erat, sambil berkata "Mas, mas kemana aja? mas kenapa gak ngabarin aku. Mas gak boleh pergi ya, mas harus terus sama aku. Aku gak punya siapa-siapa selain mas" ujar karin dengan diiringi isak tangis

Aldo mengusap punggung Karin dan menjawab "Sayang, mas akan kemana-mana. Mas akan selalu nemenin kamu dimana pun dan kapanpun. Asalkan kamu selalu ingat mas. Mas gak suka lihat sayang nangis, hati mas sakit. Udah jangan nagis yaaa, tolong temenin ibu tuh ibu nyariin kamu"

Belum sempat Karin menjawab perkataan Aldo, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil Karin dengan panik sambil terus mengetuk pintu kamar Karin dengan kencang. Karin tersadar, dan tiba-tiba sosok Aldo menghilang dari pelukannya.

"Iya mas, Karin pasti selalu inget sama mas. Karin gak akan lupain mas. Karin sayang sama mas" ucap Karin menahan air mata dengan tatapan kosong.

"Kariiiiin dog dog dog, Kariin buka karin, kamu gapapa didalem" Ucap Hamka, Suami Alya yang sejak tadi mengetuk pintu kamar Karin sambil terus memanggil namanya.

"iyaa kak" jawab Karin tanpa semangat. Karin lalu beranjak membuka pintu sambil menghapus air matanya.

Dengan panik, Hamka bertanya "Kariin kamu gak apa-apa? kita semua khawatir tiba-tiba kamu gak bersuara di telepon, makanya Alya langsung minta aku kesini"

"Aku gak apa-apa mas, bawa aku kerumah ya mas. Aku mau lihat Aldo" ucap Karin berusaha tegar.

Hamka menghela nafas, dia tahu bahwa gadis di hadapannya ini pasti sangat terpukul. Bagaimana tidak, Karin adalah anak yatim piatu yang datang merantau kesana. Dia hidup di kontrakan petak seorang diri tanpa saudara dikampung orang. Hingga akhirnya dia bertemu dengan Aldo, lelaki yang begitu mencintainya. Karin diperkenalkan dengan keluarga Aldo, dari situlah ia baru mulai merasakan kembali kehangatan keluarga. Namun, saat ini orang yang memberikan warna dalam hidupnya harus pergi meninggalkannya untuk selamanya. Bagaimana bisa ia baik-baik saja.

"Iya Karin, aku datang jemput kamu. Kamu siap-siap terus kita pulang" 

Saat itu masih sekitar pukul tiga dini hari. Karin bersiap lalu pergi kerumah Aldo bersama Hamka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun