Mohon tunggu...
ALPHA MARIANI
ALPHA MARIANI Mohon Tunggu... -

Belajar dan belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Tri Sakti Jiwa" Ki Hajar Dewantara Tangkal "Hoax"

2 November 2017   21:34 Diperbarui: 2 November 2017   22:01 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam WA diinformasikan bahwa bahaya tanaman ini sudah diketahui sejak dulu di China tapi hanya diberitakan intern dalam surat kabar di China. Di akhir berita ada ajakan untuk memusnahkan dan membakar tanaman ini sebelum berbunga, karena bunganya dapat menyebabkan kanker darah(leukimia).

Berita ini tersebar dengan cepat melalui WA, alhasil beberapa rekan dan karyawan sekolah mulai menyingkirkan tanaman dolar ini. Ada seorang karyawan yang memverifikasi berita tersebut ke saya. Keterbatasan pengetahuan mengenai tanaman ini membuat saya menunda menjawab pertanyaan tersebut. Informasi Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan bahwa tanaman ini yang termasuk keluarga talas-talasan biasanya memiliki kandungan oksalat pada bagian tubuh tanaman. Sedangkan senyawa oksalat sendiri bukan senyawa karsinogen penyebab kanker.

 Selain itu ada artikel tertulis dari Universitas Sains Malaysia (USM) yang membantah tentang berita meninggalnya dua peneliti. Pihak USM justru menghimbau agar pengguna media sosial berhenti menyebarkan berita ini. Setelah informasi yang diperoleh saya rasa cukup, barulah saya memberikan jawaban dengan memberikan artikel--artikel sebagai bukti untuk meyakinkan karyawan tersebut bahwa berita yang beredar di WA adalah hoax.

Belajar dari Ki Hajar Dewantara

Kita bisa belajar dari nilai budaya yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara. Salah satu warisan nilai budaya beliau adalah konsep Tri Sakti Jiwa yang terdiri dari cipta, rasadan karsa. Beliau mengajarkan bahwa untuk melaksanakan sesuatu harus ada sinergi antara hasil olah pikir(cipta), hasil olah rasa(rasa)serta motivasi yang kuat di dalam dirinya (karsa). Jika kita hanya mengandalkan salah satu hal tersebut maka keseimbangan tidak akan terpenuhi. Keseimbangan ini yang akan menentukan keberhasilan dari tujuan yang akan kita capai.

            Dampak negatif hoaxyang berbahaya dapat kita tangkal dengan ajaran luhur Tri Sakti Jiwa dari sang guru Ki Hajar Dewantara. Ajaran pertama adalah olah cipta yaitu serangkaian kerja otak yang menunjukkan bahwa kita adalah manusia pembelajar. Olah cipta bisa kita mulai dengan "mengerem" artinya tidak serta merta tergesa-gesa menelan mentah-mentah sebuah berita atau bahkan langsung menyebarkannya. 

Kita harus mengembangkan daya kritis dan rasa penasaran akan kebenaran, kemudian diikuti dengan serangkaian proses pembelajaran : penelaahan sumber berita, membandingkan atau mencari second opinion untuk menemukan kebenaran obyektif, mendiskusikan dengan mereka yang berkompeten dalam bidangnya, menemukan asas manfaatnya, juga mempertimbangkan dampak yang akan ditimbulkan seandainya sebuah berita itu akan kita bagikan.

            Langkah berikutnya adalah olah rasa, memposisikan diri kita sebagai obyek berita, bagaimana seandainya berita tersebut mengenai kita/kelompok kita? Olah rasa menyangkut soal sensitifitas dan etika moral. Artinya kita bisa memilah dan memilih berita-berita mana yang menggunakan kata-kata atau gambar-gambar (video) yang dapat menciderai kebersatuan, melukai perasaan orang lain, atau merendahkan martabat yang lain, dan sebagainya. Kepekaan rasa ini hanya bisa diperoleh melalui pendidikan nilai dalam pengalaman-pengalaman konkret sehari-hari.

Sedangkan langkah terakhir adalah memutuskan apakah berita tersebut akan kita share atau tidak dengan banyak pertimbangan di dalamnya (karsa). Keinginan berbagi itu harus didasari pada keutamaan-keutamaan bahwa tujuan atau motivasi berbagi sebenarnya adalah untuk saling meneguhkan, melengkapi, memperkaya. 

Kita harus memiliki motivasi yang kuat bahwa berbagi adalah sebuah bentuk kerendahan hati, keterbukaan diri untuk berjumpa dan membantu yang lain, lebih-lebih kalau yang kita bagikan adalah kebenaran, kegembiraan, penghiburan. Apabila ketiga konsep ajaran luhur tersebut kita lalui maka akan meminimalkan hoax yang beredar di masyarakat. Alangkah indahnya dunia.

#antihoax #marimas #pgrijateng

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun