Selain filosofi air dan alternatif pengucapannya, Tirto dipilih sebagai bentuk rasa hormat kepada Tirto Adhi Seorjo (1880-1918) yakni bapak pers sekaligus pahlawan nasional.
Semasa hidup Tirto Adhi Seorjo, beliau terlibat dalam penerbitan Soenda Berita, median Prijaji, Putri Hindia, dan lain-lain.Â
Beliau sangat cerdas dan memanfaatkan surat kabar sebagai alat perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda yang menjajah saat itu.
Oleh sebab itu, untuk mengenang jasa beliau, media online ini memilih nama Tirto.Â
Tirto.id memiliki visi untuk mencerahkan (enlightment) tulisan, menyajikan tulisan yang jernih (clear), berwawasan (insightful), memiliki konteks, mendalam, faktual dengan didukung oleh data-data kuantitatif dan kualitatif yang dapat dipertanggungjawabkan.
Media online ini terdiri dari awak yang memiliki pengalaman dan terampil di bidang ilmu sosial, riset, penulisan jurnalistik, serta olah statistik. Tirto.id merupakan media online dengan dasar sebagai jurnalisme presisi.Â
Media ini menyajikan data dengan memanfaatkan fitur foto, kutipan, rekaman peristiwa, serta data statistik yang ditampilkan langsung maupun melalui infografik dan video infografik.
Selain itu, seperti yang dijelaskan sebelumnya, konten-konten di Tirto.id dilengkapo dengan hasil analsisi ratusan media massa dari seluruh Indonesia.Â
Melalui websitenya, Tirto.id mengklaim bahwa mereka berdiri untuk semua golongan dan tidak bekerja untuk kepentingan politik mana pun.
Ini menjadikan Tirto.id sebagai media pertama di Indonesia yang lolos verifikasi International Fact-Checking Network (IFCN) (Yulika, 2018). IFCN sendiri adalah jaringan media internasional yang berkomitmen mengurangi berita keliru maupun palsu melalui pemeriksaan fakta dan penjelasan rinci.
Berarti dapat disimpulkan, Tirto.id adalah media online yang dapat dipercaya.