Pada dekade yang sama, sebenarnya banyak media-media online yang mengusung konsep sama mulai bermunculan. Namun, tidak sedikit pula yang akhirnya gugur karena biaya operasional.
Salah satu yang masih bertahan saat ini adalah Kompas.com, Tempo.co karena memang ditopang oleh media versi cetaknya. Selain itu, detik.com, republika.co.id, suarapembaruan.com, bisnis.com, juga masih tetap eksis.
Perkembangan semakin pesat dan inovasi di media-media online dibutuhkan, misalnya media online yang tidak 'kaku' atau 'serius' seperti media berita online kebanyakan. Internet selain menjadi sumber yang edukatif tetapi juga sebagai hiburan.
Kapanlagi.com lahir tahun 2003 dimana ia berjaya sebagai situs entertainment terbesar menurut Comscore.
Kemudian, disusul pada tahun 2000-an muncul Kompasiana.com yang memiliki konsep User Generated Content. Tahun 2010-2012 muncul YahooNews sebagai news agregator dan media online berjejaring seperti Kapanlagi.com.
Tahun berikutnya, tepatnya 2012-2016 muncul lagi media online dengan kebaruannya, yakni punk media yang mengembangkan liputan indepth dan analisis serta konvergensi seperti Tirto.id, Vice, The Conversation (Widodo, 2020:47).Â
Mengenal Tirto.id
Tirto.id adalah salah satu situs berita online di Indonesia yang memanfaatkan elemen-elemen multimedia di setiap beritanya. Media online ini berdiri pada tanggal 3 Agustus 2016 dan telah terdaftar di Dewan Pers Indonesia (Pratiwi & Darmawan, 2019:36)Â
Tirto.id hadir untuk mengubah pandangan mengenai berita online masa kini yang dapat dikatakan bergerak sangat cepat.
Bergerak sangat cepat tetapi dengan analisis yang dangkal, lepas dari konteks dan tidak enak dibaca. Tirto yang memiliki filosofi air, dimana air mengalir, mengisi ceruk, sekaligus jernis-menunjukkan kedalaman dan air selalu dibutuhkan.